Rumah Adat Lontiok dari Riau
Inspirasi Hunian

6 Rumah Adat Riau dengan Keunikan Desain dan Karakternya

Pernah berjalan-jalan ke Riau? Riau merupakan sebuah provinsi di Pulau Sumatera yang wilayahnya meliputi Kepulauan Riau dan beberapa pulau kecil lainnya. Provinsi dengan ibukota Pekanbaru ini menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan berbagai macam sumber daya alamnya, lho. Tak hanya itu, Riau juga memiliki rumah adat yang khas dan menjadi warisan budaya.

Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah adat Riau juga berguna untuk bermusyawarah, melakukan upacara adat, dan tempat berlindung bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan. Corak serta ornamen khas dari rumah adat ini juga memiliki nilai historis dan makna tersendiri. Penasaran seperti apa rumah adat dari Riau? Yuk, disimak!

1. Rumah Melayu Atap Lontiok

rumah adat riau Rumah Melayu Atap Lontik

Sumber: riauberbagi

Rumah adat yang bernama Rumah Melayu Atap Lontiok ini biasa juga disebut Rumah Lancang atau Pencalang yang digunakan sebagai tempat tinggal suku bangsa Melayu di Lima Koto, Riau. Rumah ini disebut Lancang atau Pelancang karena bentuk hiasan kaki dindingnya yang mirip seperti perahu atau Pencalang. Biasanya rumah ini didirikan di pinggir sungai, sehingga bentuk bangunannya berupa rumah panggung agar bisa terhindar dari banjir atau binatang buas. Salah satu keunikan dari rumah ini adalah jumlah anak tangga yang selalu ganjil, seperti lima, tujuh, dan seterusnya.

2. Rumah Melayu Salaso Jatuh Kembar

rumah adat riau Rumah Melayu Salaso Jatuh Kembar

Sumber: riauonline

Rumah adat yang satu ini merupakan ikon dan simbol dari provinsi Riau. Bangunan ini berbentuk rumah panggung berukuran besar dan memiliki beberapa tingkat. Bangunan ini biasanya digunakan oleh masyarakat umum sebagai tempat berkumpul sehingga terdiri dari beberapa ruangan. Ada ruangan untuk bermusyawarah, pertemuan adat, menyimpan benda-benda adat seperti alat musik tradisional, hingga dapur.

3. Rumah Melayu Lipat Kajang

rumah adat riau Rumah Melayu Lipat Kajang

Sumber: riauberbagi

Nama rumah adat ini diambil dari bentuk atap rumah yang menyerupai perahu dengan ujung atas bangunan melengkung ke atas. Bentuk bumbung curam yang disebut dengan Lipat Kajang ini dapat memudahkan air hujan untuk turun dari atap rumah. Namun sayangnya, seiring dengan perkembangan zaman dan maraknya konsep bangunan arsitektur modern, rumah adat ini sudah semakin sulit ditemukan dan bahkan sudah tidak lagi digunakan oleh masyarakat Riau.

4. Rumah Melayu Atap Limas Potong

Rumah Melayu Atap Limas Potong

Sumber: borneochannel

Rumah adat yang satu ini merupakan rumah adat yang sering digunakan oleh mayoritas masyarakat Riau sebagai tempat tinggal. Rumah ini memiliki bentuk rumah panggung dengan atap seperti bangunan limas yang terpotong. Rata-rata bangunan ini memiliki tinggi sekitar 1,5 meter yang dibuat dari kayu atau papan. Biasanya, semakin kaya pemilik rumah, maka akan semakin besar pula bentuk rumahnya.

Setidaknya ada lima bagian utama dari rumah ini, yaitu teras, ruang depan, ruang tengah, ruang belakang atau tempat tidur, dan dapur. Jenis rumah yang satu ini masih bisa Anda temukan di wilayah Kepulauan Riau.

5. Balai Salaso Jatuh Kembar

Balai Salaso Jatuh Kembar

Sumber: taldebrooklyn

Makna dari nama rumah adat ini adalah dua selasar. Jenis rumah adat yang satu ini biasanya tidak digunakan sebagai tempat tinggal melainkan berfungsi untuk kegiatan kemasyarakatan, seperti tempat untuk musyawarah atau rapat secara adat oleh masyarakat Riau. Maka dari itu, bangunan ini memiliki berbagai macam nama sesuai dengan fungsinya, antara lain Balairung Sari, Balai Penobatan, Balai Kerapatan, dan sebagainya.

Sama seperti namanya, ciri khas dari balai ini adalah selaras atau selasar yang mengelilingi seluruh bangunan. Posisi lantainya pun lebih rendah dibandingkan dengan ruang tengah. Bangunan ini juga dihiasi dengan berbagai ukiran dan corak yang bermotif hewan dan tumbuhan.

6. Rumah Singgah Sultan Siak

Rumah Singgah Sultan Siak

Sumber: riaumagz

Rumah adat ini merupakan salah satu tempat persinggahan dari Sultan Siak, Sultan Syarif Qasim II. Rumah ini didominasi dengan perpaduan warna krem, kuning keemasan, dan biru yang masih dipertahankan sesuai dengan bentuk aslinya. Hampir sama dengan rumah lainnya, rumah ini terbuat dari material kayu dengan model rumah panggung khas Riau.

Unik dan kental akan unsur tradisional kan? Sama seperti rumah adat lainnya di Indonesia, rumah adat Riau sudah semakin ditinggalkan oleh generasi muda. Untuk itu, mari kita lestarikan dengan turut mengenal dan juga merawat warisan budaya rumah adat ini.

You Might Also Like...